Jumat, 03 Februari 2012

Sejarah Perjalanan IFRS

Tulisan ini mengacu pada buku "International Financial Reporting and Analysis"

"Tak kenal maka tak sayang" mungkin kata-kata yang tepat untuk menggambarkan tulisan ini. Sebelum kita melangkah lebih jauh untuk mempelajari standar pelaporan keuangan yang berlaku internasional, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah singkat perjalanan pembentukan standar pelaporan tersebut.

Sejarah perjalanan IFRS berawal dari suatu organisasi yang bernama IASC. Organisasi ini merupakan cikal bakal dari IASB yang dibentuk pada tahun 1973 dimana pembentukannya merupakan prakarsa dari organisasi profesi akuntan internasional yang bernama IFAC. Seluruh anggota IFAC otomatis menjadi anggota IASC.

Apa itu IASC?

IASC mendefinisikan dirinya sendiri sebagai "independent private sector body" sehingga pada dasarnya ia merupakan organisasi non formal yang tidak memiliki kewenangan apapun. Karakteristik ini sangat berbeda dengan karakteristik yang dimiliki oleh organisasi pembuat standar akuntansi yang umumnya ada di setiap negara. Organisasi-organisasi tersebut umumnya dibekali kewenangan dari pemerintah negara dimana organisasi tersebut berada untuk menentukan standar akuntansi yang berlaku di negara tersebut.



Keunikan karakteristik yang dimiliki oleh IASC ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah bahwa standar akuntansi yang dihasilkan harus memiliki kualitas tinggi supaya dapat diterima oleh lebih banyak pihak mengingat tidak ada kewenangan yang dimiliki oleh IASC yang bersifat "memaksa" penerapan standar akuntansi yang mereka hasilkan. Di sisi lain, keunikan karakteristik IASC juga memberikan dampak negatif antara lain standar yang dihasilkan seringkali memberikan beberapa alternatif pelakuan akuntansi yang salah satu tujuannya untuk mengakomodasi praktik yang berlaku di negara-negara yang merupakan anggota dari IASC.

IASC menyadari adanya dampak negatif tersebut, oleh karenanya pada akhir tahun 1980-an IASC memutuskan untuk meminimalisasi dampak negatif dengan membuat "comparability project" yang salah satu outputnya adalah Exposure Draft 32 (E32) tentang "the comparability of financial statements". E32 ini berisi usulan penghapusan alternatif-alternatif yang ada dalam standar akuntansi yang pernah ditetapkan sehingga diharapkan nantinya hanya ada satu perlakuan akuntansi yang diijinkan digunakan dalam setiap standar akuntansi yang berlaku.

Proyek ini selesai pada pertengahan 1990-an yang mengakibatkan perubahan besar-besaran atas standar yang dikeluarkan oleh IASC (IAS-International Accounting Standards). Hal ini membuat standar yang dikeluarkan oleh IASC menjadi lebih dikenal meskipun tidak serta merta menjadikan IASC menjadi organisasai yang mempunyai kewenangan untuk menentukan standar akuntansi.

Tonggak Sejarah Pengakuan oleh IOSCOKeberadaan standar akuntansi memang sepertinya tidak dapat dipisahkan dari kehadiran pasar modal begitu pula yang dialami oleh IASC. Pada tahun 1995 IASC membuat kesepakatan dengan International Organisation of Securities Commissions (IOSCO) yang merupakan organisasi otoritas pasar modal internasional untuk menyiapkan satu set standar akuntansi lengkap yang akan akan digunakan oleh IOSCO sebagai standar akuntansi yang berlaku secara global di seluruh pasar modal yang ada di dunia.
Kesepakatan ini ditindaklanjuti oleh IASC dengan menyelesaikan satu set standar akuntansi lengkap yang ditandai dengan penetapan IAS 39-Financial Instruments Reconginition and Measurement pada bulan Desember 1998. Selanjutnya pada tahun 2000 yang merupakan tahun paling bersejarah bagi IASC, IOSCO secara formal menerima standar akuntansi yang dikeluakan oleh IASC dan menetapkan standar tersebut sebagai persyaratan untuk "cross-border-securities-listing" di seluruh dunia walaupun di beberapa negara seperti US masih belum sepenuhnya dapat diterapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar